Langganan:
Posting Komentar (Atom)
TONY KLEDEN
Tony Kleden - Menembus Batas, Menakar Pikiran - Tony Kleden
Labels
- agama (1)
- aids (1)
- anngaran (1)
- berita-ekonomi (1)
- birokrasi (2)
- birokrasi_salam (1)
- bom_salam (1)
- dan adoe (1)
- dialog (1)
- DPR NTT (1)
- Flores timur (2)
- gus dur (1)
- hiv/aids (1)
- hukum_salam (1)
- intelektual (1)
- jakarta (3)
- jasmerah (1)
- kebebasan (1)
- kekuasaan (1)
- kemiskinan_salam (1)
- korupsi_salam (1)
- korupsi1_salam (1)
- kunjungan gub ke ende (1)
- lingkungan (1)
- mimpi (1)
- nasionalisme (1)
- natal (1)
- Natal_salam (1)
- nomine (1)
- NTT Emas (2)
- opini (12)
- opini_budi (1)
- opini_wartawan (1)
- pariwisata_salam (1)
- partai_salam (1)
- pater konrad/filsafat (1)
- pemilu kada (2)
- pendidikan-pls (1)
- penerbangan_salam (1)
- perempuan (2)
- pers (3)
- piet tallo (2)
- pilkada (6)
- pluralisme (1)
- PNS_salam (1)
- Pornografi (1)
- puasa (1)
- purnabakti_salam (1)
- salam (10)
- sastra (4)
- sastra/politik (1)
- SBY (1)
- sekolah (2)
- tambang (1)
- uskup darius (1)
- wakil rakyat/salam (1)
Archive
-
▼
2008
(53)
-
▼
Februari
(13)
- Jangan hanya terima maskot
- Partai politik cuma tangga
- Jangan mati rasa berbuat baik
- Setelah seminar, apa?
- Sampai kapan PNS jadi primadona?
- Memaknai filosofi satu atap
- Tempatkan hukum pada tempatnya
- Dukung langkah hukum purna bakti
- Kesederhanaan sebagai kebajikan Natal
- Korupsi sebagai patologi narsisme
- Birokrat bukan aristokrat
- Jangan 'booming'-kan bom
- Tanpa judul
-
▼
Februari
(13)
0 komentar:
Posting Komentar